Puteri Azura-1

di kerajaan Nello, hidup seorang putri bernama Azura yang sangat cantik, baik, perhatian dan lembut. pada suatu hari, kerajaan terancam jatuh karena rakyatnya demo karena benih padi yang diberikan Raja pada rakyatnya samasekali tidak menghasilkan beras. di zaman itu, tuhan mereka adalah dewa-dewi.

“Ini karena dewi Fera marah! belum ada yang dapat mencabut pedang mimpi dari batu mimpi. harus ada yang bisa!!!”seru raja di meja rapat. putri azura yang lewat ruangan itu merasa takut karena melihat ekspresi ayahnya yang menyeramkan. azura tidak mengdengar yang ayahnya karena sudah berlari.

azura memutuskan bermain permainan ‘menjelajah’ bersama duppy, bonekanya. dia menyisiri seluruh ruangan di tingkat satu, 2, dan akhirnya tingkat enam. azura merasa capek. dia memutuskan beristirahat. tapi matanya terpaku pada sebuah pintu kayu yang aneh. dia membuka pintu itu dan melihat ruangan itu sangat luas, gelap dan lantainya tanah. azura dapat melihat ada sebuah batu besar dengan pedang bertatahkan sebuah batu delima. azura mendekati pedang itu dan mencabutnya. “pedang yang bagus,”katanya riang. azura pernah melihat ksatria-ksatria berlatih. pedang. maka, azura memainkan pedangnya sampai capek. dia menaruh pedangnya didalam gaunnya dan berlari ke kamarnya dan menusuk-nusuk bantalnya dengan pedang smabil tertawa-tawa.

ribuan rakyat yang berdemo masih berdemo. tiba-tiba, seorang wanita yang matanya basah berteriak keras, “padi-padi itu ternyata berisi, berisi!!! kita tidak rugi!!!”rakyat merasa bahagia. mereka menari-nari dan akhrinya semua pergi ke ladang mereka dan terpesona akan apa yang mereka lihat. berjuta-juta meter lahan yang ditumbuhi padi berisi dan menguning!

raja tahu bahwa dewi fera sudah tak marah karena pednang sduah dicabut oleh orang yang ‘terpilih’. untuk memastikannya, raja bersama menteri-menteri pergi ke ruangan tempat pedang tertancap di batu. pedang itu bernama pedang mimpi.

raja gembira. dia memerintahkan pengawal-pengawalnya mencari dimana pedang delima itu berada. jika ditemukan di tempat si ‘itu’, si ‘itu’ boleh meminta apa saja dan akan dikabulkan oleh raja.

pengawal masuk ke kamar azura. anak perempaun berumur 7 tahun itu tertidur lelap. dan dia menggenggam sebuah pedang yang mengilat dengan batu delima merah. si pengawal sangat kaget dan melaporkannya ke raja yang terkejut. anakku yang masih kecil dapat mencabutnya? hebat sekali dia! aku akan kabulkan permintaannya, apa saja, pikri raja. maka, esoknya, putri azura dibawa ke aula, mengenakan gaun terbaiknya. dayang-dayang menyikat rambutnya. hari itu, dia dianugerahi gelar ‘putri’ dan akan dikabulkan satu permintaannya.

“aku tak tahu bahwa pedang ini sangat berarti. aku hanya minta sekantung uang emas.”bagi raja dan keluarga, sekantung emas ibarat seratus rupiah. maka raja memberinya satu tas uang emas.

azura membeli makanan dua truk dan membagi-bagikan pada rakyat-rakyat yang miskin, membuat sekolah gratis, dan membagikan satu keluarga yang miskin satu uang emas yang sangat berarti.

raja sangat gembira. putriku benar-benar putri sejati!

6 Komentar

  1. Cerita nya bagus sekali, kak.
    ^^aku ingin sekali bisa mengarang…
    tapi sayang,karangan ku gak bisa sebagus punya kakak.

  2. kapan ceritanya berlanjut? oya kazih nama blogmu di kecil-kecil punya karya ya! novel ke 3 mu kapan d terbitkan? Oya aku suka kkpk..

  3. Bella…. gak ada tau yang namanya “dewi Fera” adanya “dewi Hera”.

    • itu kan, pasti diplesetin sama si Bella.. jadi beda, gitu.. dewi hera ma dewi fera kan namanya mirip?

  4. Aku suka karangan bella bella pinter mengarang aku bisa mengarang cuma tidak pernah bagus

  5. Hai,namaku clarin aku teman bella aku suka baca karya bella iho bagus sekali semoga ia menerbitkan buku yng lebih bagus


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar